Minggu, 13 April 2014

Hujan

Hoii~

Tes.
Tes.
Tes.


Bukan, bukan suara mic. Ini suara tetesan hujan. Memantul dari langit ke genangan air. Tidak terdengar? Ah iya, mungkin kamu hanya bisa membayangkan. Tidak bisa juga? Padahal... Membayangkan itu hal yang sederhana loh.

Hujan.
Hujan itu tidak pantas untuk dibenci. Karena hujan adalah rezeki.
Percaya atau tidak, tulisan-tulisanku di sini kurangkai ketika hujan menyapa. Ketika hujan datang menelusuri kaca jendelaku. Ketika hujan membuat tanah menjadi beraroma. Ketika hujan menyapa payung-payung dan menyapa orang yang melesat kencang bersama kendaraannya. Juga ketika hujan membuat aroma kopi tercium lebih hangat dari biasanya.

Hujan.
Aku suka hujan, sudah sangat lama aku tidak bermain bersama hujan. Hujan, aku kangen kalian.
Hujan membuat kehilangan lebih terasa. Soal kehilangan..
"Nao... Rasanya kehilangan sesuatu itu sangat hampa ya..."
"Yaa... Karena kita terbiasa bersamanya, saat dia tidak bersama kita.. Kita perlu beradaptasi, tetapi karena adaptasi ini cukup sulit, akhirnya merasa hampa"

 Ah, jadi inget kan kalo bentar lagi MIA 1 mungkin kepisah-pisah kelasnya..

MIA 1.. MIA 1..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar