Selasa, 18 Juni 2013

Impian, Mimpi, Harapan yang Semoga menjadi Kenyataan

Hoii~

*ps: bacanya sambil denger ini ya. Kalo ga sambil denger, gak greget.


Di dalam do'aku, ku selalu mengucap doa untuk orang tua, doa keselamatan dunia akhirat, semoga aku menjadi muslimah yang shalehah, dan berdoa semoga
generasiku menjadi generasi penerus bangsa yang dapat memajukan tanah air Indonesia, menggunakan alam Indonesia dengan sebijak-bijaknya dan memberikan manfaat bagi kita. Aamiin.

Aku sering sekali membayangkan diriku menjadi psikolog, ilmuwan, badan pengawas obat dan makanan, dewan perdamaian dunia, dan pengusaha. Aku ingin sukses, membawa kedua orang tuaku menuju rumah Allah, mendirikan rumah yang memiliki halaman luas, asri, dan terdapat kolam ikan di halaman untuk kedua orang tuaku, aku ingin mengelilingi pulau-pulau di Indonesia, membantu teman-teman belajar, menjadi relawan, memiliki penemuan yang dapat membantu kehidupan tanah bunda, aku ingin ke luar negeri, entah itu berekreasi atau bekerja, aku ingin selalu mengingat jasa-jasa orang yang telah membuatku berhasil kemudian hari, aku ingin menjadi orang yang selalu rendah hati, bermanfaat bagi Indonesia, menjadi orang yang selalu cinta Indonesia, selalu ingat kepada Allah yang telah memberikan takdir pasti dan takdir yang dapat kuubah dengan usahaku, selalu memberikan yang terbaik bagi kedua orang tuaku, membahagiakan mereka, menjadikan mereka untuk tidak pernah menyesal telah melahirkanku, menjadikan orang-orang yang mengenalku bangga atas prestasiku. Aamiin

Untuk saat ini, aku ingin bersekolah di SMAN 66 Jakarta dan juara 5 besar atau lebih baik dari itu, selama 3 tahun. Aku ingin lulus SMA dengan nilai ujian yang membuat orang tuaku terlukis bulan sabit yang kedua sudutnya ke atas di wajahnya. Lalu masuk PTN seperti UI atau UNPAD melalui jalur undangan atau beasiswa, kuliah hingga S1 dan mendapat IPK 3 atau yang lebih baik. Aamiin

Ada beberapa kutipan dari pemilik teori relativitas dan rumus E=mc² yaitu Albert Einstein yang kudapat dari wikiquote:

Imajinasi lebih penting dari pengetahuan. Pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi meliputi seluruh dunia, merangsang kemajuan, melahirkan evolusi.
Logika akan membawa Anda dari A ke B. Imajinasi akan mengantarkan Anda ke semua tempat.

Jangan remehkan imajinasi.



Jangan pernah melawan kata hati walaupun negara memerintahkan.
Satu-satunya hal yang paling berharga adalah intuisi.

Ikutilah perasaan, intuisimu, batinmu, kedudukan intuisi bahkan lebih tinggi dari ilmu pengetahuan. Dan ya, aku ingin intuisi ku 'bergerak' selaras bertambahnya ilmu pengetahuanku.

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang.
Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya, hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang.

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah cacat, dan agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta.
Jadi, ilmu (IQ), imajinasi/perasaan/emosi (EQ), dan agama (SQ) harus kita padupadankan menjadi bekal untuk menjadi orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain, memiliki kehidupan yang berjalan dengan baik, memiliki masalah yang dapat kita selesaikan dan dapat mengambil hikmah dari masalah itu.

Gravitasi tidak bertanggung jawab pada orang yang sedang jatuh cinta.

Kayak a-be-ge a-be-ge jaman sekarang kalau sedang berpacaran (bertatap muka atau melalui media sosial) terlihat tersenyum (senyam-senyum mesem) yang istilahnya itu nge-fly. Kalau nge-fly berarti mereka gak kebawa gravitasi.. Yang kurasa lebih tepat untuk orang pengonsumsi halusinogen._.

Jika A adalah sukses dalam kehidupan, maka A = x + y + z. Bekerja adalah x, bermain adalah y, dan z adalah menutup mulut.

Jadi, jika kita ingin sukses, kita harus bekerja keras, bermain (bereksperimen, main game mungkin, melakukan hal-hal baru) dan menutup mulut yang dimaksud di sini seperti istilah "Talk Less, Do More" yang berarti sedikit berbicara, banyak bekerja. Aku lebih sering menyebut dengan "Kerja aja sampe maksimal, kalo ngomong terus cuma buang-buang waktu". Tapi, sejujurnya aku kurang begitu mengerti tentang kutipan ini, semoga waktu datang untuk menjelaskan, tidak peduli cepat atau lambat, karena semua butuh proses.

Heii, ini longpost lohh, terimakasih kawan sudah memberikan waktu untuk membaca sampai bagian ini, berjuta cinta untuk kamu-kamu disanaa :* huehauheauhehehee, semoga kita semua berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan pelajaran, ujian, sakit, dan masalah untuk kesuksesan kita di hari esok dan seterusnya.

Aamiin yaa Rabbal Aalamiin.

Naomi Oktavianti
Pelajar SMP yang sebulan lagi menjadi pelajar SMA

1 komentar:

  1. Hei nao, keren postingannya. Follow dong blog gua.

    BalasHapus